CIREBON, disinilah.id
Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) Kota Cirebon resmi keberadaannya setelah deklarasi di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopiluhur Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, Rabu (30/9).
KITA yang dideklarasikan pada tanggal 19 Agustus 2020 ini terus bergerak dalam politik kesadaran dan mengawal tujuan berbangsa dan bernegara.
Yang Unik, deklarasi ini hanya dihadiri secara fisik oleh 19 Pengurus KITA dan Para Pemulung di Tempat Pembuangan Ahir (TPA) Kopi Luhur Kecamatan Argasunya Kota Cirebon.
Ketua KITA, Maman Imanulhaq mengatakan
bahwa persoalan masyarakat Indonesia bukan hanya menghadapi pandemi Covid 19, tetapi juga ada kemiskinan ekstrim, ketersesakan kota dan pengelolaan sampah. “Kita butuh keseriusan, kecerdasan dan sikap gotong royong menghadapi patalogi sosial yang terjadi di tengah masyarakat”, tegas tokoh muda NU ini.
KITA Cirebon yang meliputi Cirebon, Kota Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu dan Subang ini dipimpin oleh Majelis Hikmah Kiai Jamaluddin, Ketua Kebijakan Abdul Muiz Syeroji, Sekjen Rofahan dan Dewan Perwakilan Ade Durywan.
Menurut Ketua KITA Cirebon, A. Muiz Syaeroj, Keragaman yang menjadi ciri khas Indonesia adalah anugerah yang harus dirawat agar bangsa ini terus melangkah maju, bergerak menjadi bangsa yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian.
“Semangat tauhid memgajarkan Kita, bahwa bila kita yakin Allah Satu, maka kita wajib bersatu”, tegas putera Ulama Besar KH. Syaeroji Babakan Ciwaringin Cirebon ini.(dms)