Sidoarjo, Jawa Timur — Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Program ini menjadi wujud nyata dari visi besar menuju Generasi Emas Indonesia 2045 dengan membangun fondasi gizi yang kuat sejak dini.
Sosialisasi MBG kali ini digelar di Aula Pondok Pesantren Baitul Quran, Sidoarjo, pada Kamis (16/10). Kegiatan bertema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia” ini merupakan hasil kolaborasi DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya asupan gizi seimbang.
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, menegaskan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Ia menjelaskan, masa tersebut sangat menentukan tumbuh kembang anak.
“Jika kebutuhan gizi tidak terpenuhi pada periode ini, dampaknya bisa permanen. Anak berisiko mengalami stunting, gangguan otak, dan penurunan kemampuan belajar,” ujarnya.
Netty juga menyoroti peran penting kader posyandu sebagai ujung tombak layanan kesehatan masyarakat. Ia menilai, kader posyandu memiliki kontribusi besar karena berinteraksi langsung dengan warga di tingkat akar rumput.
“Kehadiran MBG melengkapi upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting dan gizi buruk. Sinergi antara DPR, tenaga kesehatan, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Reni Astuti menyampaikan bahwa MBG merupakan langkah strategis pemerintah dalam menyiapkan generasi unggul dan menurunkan stunting secara berkelanjutan.
“Melalui MBG, anak-anak tidak hanya memperoleh makanan bergizi, tetapi juga belajar tentang pola makan sehat sejak dini,” jelasnya.
Reni menegaskan komitmen DPR RI untuk terus mengawal pelaksanaan program agar berjalan efektif dan transparan di seluruh daerah.
“Program ini bukan hanya tentang makanan, melainkan tentang masa depan bangsa dan kesejahteraan rakyat,” katanya.
Dukungan juga datang dari Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional, Mochamad Halim, yang menyebut MBG sebagai investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.
“Program ini memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan. Dengan sinergi semua pihak, tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal karena kekurangan gizi,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, masyarakat Sidoarjo diharapkan semakin memahami peran penting Program MBG dalam memperkuat ketahanan gizi nasional sekaligus memberdayakan ekonomi lokal melalui rantai pasok pangan yang berkelanjutan.**



