Serang, Banten — Pemerintah terus menggencarkan upaya peningkatan kualitas gizi masyarakat melalui sosialisasi Program Makan Bergizi (MBG) yang digelar di SMKN 2 Serang pada Jumat (24/10). Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Komisi IX DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam rangka memperkuat ketahanan gizi, menekan angka stunting, serta menyiapkan generasi unggul Indonesia.
Anggota Komisi IX DPR RI, Tubagus Haerul Jaman, menegaskan bahwa Program MBG bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan strategi jangka panjang untuk membangun sumber daya manusia Indonesia yang sehat dan kompetitif.
“Program MBG adalah investasi masa depan. Dengan memastikan anak-anak mendapatkan gizi seimbang sejak dini, kita sedang menyiapkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan program tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah.
“Kesadaran gizi harus dimulai dari rumah. Keluarga memiliki peran sentral dalam menciptakan bangsa yang kuat,” tambahnya.
Perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Sahruroji, menyoroti pentingnya edukasi masyarakat melalui konsep “Isi Piringku” sebagai panduan sederhana untuk mengatur pola makan harian.
“Setengah piring berisi buah dan sayur, setengahnya lagi karbohidrat dan protein. Konsep sederhana ini membantu masyarakat membangun kebiasaan makan yang lebih sehat,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa gizi seimbang bukan hanya tentang rasa kenyang, tetapi tentang kualitas makanan yang dikonsumsi.
“Protein hewani dan nabati memiliki peran penting dalam pembentukan sel dan perkembangan otak anak,” tegas Sahruroji.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Administrasi DPR RI, Ahmad Sanukri, mengingatkan pentingnya sinergi lintas sektor untuk keberlanjutan program MBG.
“Tanpa partisipasi masyarakat, pemerintah daerah, dan sekolah, program ini tidak akan berjalan maksimal. Kolaborasi menjadi kunci utama,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, DPR RI dan BGN berharap masyarakat semakin sadar pentingnya gizi seimbang, tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga untuk seluruh lapisan masyarakat.
Program MBG tidak berhenti pada penyediaan makanan bergizi, melainkan juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pola hidup sehat sebagai pondasi menuju Indonesia Emas 2045.**



