Mandailing Natal, Sumatera Utara — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus disosialisasikan ke berbagai daerah sebagai langkah nyata pemerintah dalam memperkuat ketahanan gizi nasional. Namun, keberhasilan program ini membutuhkan kerjasama lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat, daerah, swasta, hingga masyarakat.
Sosialisasi MBG di Sumatera Utara kali ini digelar di Gedung Serbaguna Desa Kampung Baru, Kabupaten Mandailing Natal, pada Jumat (17/10). Kegiatan ini diinisiasi oleh DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan dihadiri ratusan masyarakat serta tokoh daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Anggota DPR RI Sihar Sitorus menegaskan bahwa pembahasan soal gizi bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi menyangkut masa depan bangsa.
“Hari ini kita berbicara tentang gizi, namun sesungguhnya kita sedang membahas masa depan. Gizi bukan sekadar angka di timbangan, melainkan fondasi kecerdasan, produktivitas, dan daya saing daerah,” ujar Sihar Sitorus.
Ia juga menyoroti potensi alam Mandailing Natal yang kaya dan subur. Menurutnya, daerah ini bisa menjadi contoh daerah penggerak dapur sehat atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam mendukung pelaksanaan MBG.
“Keberhasilan MBG sangat bergantung pada sinergi lintas sektor dan keterlibatan masyarakat. Semua pihak perlu bersama-sama mengubah perilaku konsumsi serta menjaga pola hidup bersih dan sehat,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Tatik Herlia, menjelaskan bahwa program MBG merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk menjawab tantangan gizi dan ketimpangan akses pangan di Indonesia.
“Masalah gizi dan ketimpangan pangan menjadi dasar hadirnya program ini. MBG penting karena dimulai dari anak-anak, mereka adalah penerus masa depan bangsa,” ujarnya.
Tatik menambahkan, upaya menjaga keberlanjutan gizi anak tidak berhenti hanya pada program pemerintah, tetapi juga membutuhkan kesadaran kolektif masyarakat.
“Sisanya adalah tanggung jawab kita bersama demi memenuhi kebutuhan gizi anak-anak kita,” tegasnya.
Program MBG sendiri dinilai sebagai langkah besar menuju bangsa yang sehat dan berdaya saing. Meski implementasinya masih berproses, dukungan seluruh pihak sangat dibutuhkan agar program ini semakin tertata, meluas, dan bersinergi.
Sosialisasi MBG di Mandailing Natal menegaskan semangat kolaborasi antara pemerintah, DPR, dan masyarakat dalam membangun kesadaran gizi serta memperkuat pondasi Generasi Emas Indonesia 2045 yang sehat, kuat, dan cerdas.**