MADIUN, JAWA TIMUR — Pemerintah bersama DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) terus menggencarkan sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah. Kali ini, giliran warga Desa Jiwan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun yang mendapat edukasi penting tentang pola makan sehat dan bergizi seimbang.
Kegiatan yang digelar di Pujasera Jiwan pada Kamis (2/10) ini mengusung tema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia”. Acara dibuka oleh Tenaga Ahli DPR RI, M. Sam’ani Kurniawan, yang hadir mewakili Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, M. Yahya Zaini, serta Staf Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Teguh Suparngadi.
Dalam sambutannya, M. Sam’ani Kurniawan menyoroti masih tingginya tantangan gizi di Indonesia. Menurutnya, Program MBG hadir sebagai solusi konkret untuk mengatasi berbagai persoalan gizi yang menghambat tumbuh kembang generasi muda.
“Masalah stunting masih tinggi dan stagnan, disertai gizi ganda, anemia, dan ketimpangan akses pangan bergizi. Karena itu, melalui MBG kami berupaya memastikan peningkatan akses makanan sehat dan bergizi berjalan optimal,” ujar Sam’ani.
Ia menambahkan, program ini dilaksanakan berdasarkan empat standar utama: kecukupan kalori, keseimbangan gizi, higienitas, dan keamanan pangan. “Kami ingin penerima manfaat benar-benar menikmati makanan yang sehat, bergizi, dan seimbang,” lanjutnya.
Sementara itu, Teguh Suparngadi dari Badan Gizi Nasional (BGN) menjelaskan bahwa MBG menjadi bagian penting dari visi besar Indonesia Emas 2045.
“Urgensi program ini adalah mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Penerima manfaatnya mencakup peserta didik dari TK hingga SMA/SMK, pendidikan keagamaan, pendidikan khusus, dan pesantren,” jelas Teguh.
Selain itu, Teguh menambahkan bahwa kelompok non-pendidikan seperti ibu hamil, menyusui, dan balita juga menjadi prioritas utama dalam program MBG. Dengan gizi yang terpenuhi, Indonesia diharapkan mampu menekan angka stunting, anemia, dan malnutrisi, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola makan bergizi.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Jiwan, Widayanto, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar pelaksanaan MBG berjalan efektif hingga ke tingkat akar rumput.
“Badan Gizi Nasional punya tugas memastikan pemenuhan gizi, tetapi koordinasi antar sektor harus lebih diperkuat. Kami di tingkat desa siap mendukung agar program ini menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Melalui sosialisasi ini, pemerintah menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketahanan gizi nasional, sekaligus menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Program MBG diharapkan bukan hanya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, tetapi juga menjadi pondasi pembangunan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.(Mdr)