Mandailing Natal, Sumatera Utara (20/10) — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus mendapat dukungan luas dari masyarakat. Kali ini, sosialisasi program tersebut digelar di Bagas Godang, Desa Janji Mauli, Kecamatan Angkola Muara Tais, pada Sabtu (18/10).
Kegiatan berlangsung hangat dan disambut antusias oleh warga, dengan kehadiran Anggota DPR RI Sihar Sitorus, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Tatik Herlia, serta narasumber lokal Mawarni Batubara.
Dalam sambutannya, Sihar Sitorus menegaskan bahwa isu gizi sejatinya adalah pembahasan tentang masa depan bangsa.
“Gizi bukan sekadar angka di timbangan atau tinggi badan di penggaris, melainkan fondasi kecerdasan, produktivitas, dan daya saing daerah. Jika fondasi ini rapuh, sulit bagi kita berharap ada peradaban yang kokoh,” ujar Sihar.
Ia menambahkan bahwa keberadaan BGN berperan penting dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor agar setiap anak Indonesia memiliki akses terhadap makanan bergizi.
“Tantangannya bukan pada ketersediaan pangan, tapi bagaimana potensi lokal bisa diolah menjadi dapur gizi keluarga. Sosialisasi MBG ini menjadi momentum untuk menyatukan pemahaman dan memantik aksi nyata di desa-desa,” lanjutnya.
Sementara itu, Tatik Herlia dari Badan Gizi Nasional (BGN) menjelaskan bahwa Program MBG merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk mengatasi persoalan gizi, stunting, serta ketimpangan akses pangan di berbagai daerah.
“MBG bukan sekadar program, tapi gerakan nasional yang berangkat dari kesadaran bahwa anak-anak adalah masa depan bangsa. Pelaksanaannya berpedoman pada empat standar utama: kecukupan kalori, kandungan gizi, higienitas, dan keamanan pangan,” paparnya.
Tatik juga menekankan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan partisipasi aktif masyarakat agar pelaksanaan di lapangan berjalan efektif dan berkelanjutan.
Menambahkan pandangan tersebut, Mawarni Batubara, narasumber lokal, menilai MBG sebagai langkah strategis untuk memperbaiki kualitas gizi bangsa.
“Program ini adalah investasi besar bagi masa depan. Mungkin belum sempurna, tapi dengan kerja sama semua pihak, MBG akan menjadi gerakan yang tertata, meluas, dan berdampak nyata,” ujarnya.
“Pola makan bergizi seimbang adalah kunci untuk membentuk generasi sehat dan kuat,” tambahnya.
Sosialisasi MBG di Mandailing Natal menjadi bukti nyata komitmen bersama antara pemerintah, DPR, dan masyarakat dalam memperkuat pondasi generasi emas Indonesia 2045 melalui perbaikan gizi yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.**