KEPAHIANG, BENGKULU – Pemerintah terus menggencarkan sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke berbagai daerah di Indonesia. Kali ini, giliran Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu yang menjadi lokasi kegiatan sosialisasi sebagai upaya memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang bagi generasi penerus bangsa.
Acara yang berlangsung di Gedung Serbaguna Kuto Aur, Desa Tebat Monok, pada Sabtu (4/10) ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Eko Kurnia Ningsih, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Edwar Samsi, serta Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Badan Gizi Nasional (BGN) Anyelir Puspa Kemala.
Dalam sambutannya, Eko Kurnia Ningsih menegaskan bahwa Program MBG bukan sekadar pemberian makanan, tetapi wujud nyata kehadiran negara dalam menjamin hak setiap anak untuk tumbuh sehat dan cerdas.
“Program ini hadir bukan hanya memberi makan, tapi memastikan generasi emas Indonesia tumbuh optimal dengan gizi seimbang. Anak-anak dan ibu hamil harus mendapat perhatian serius agar terhindar dari malnutrisi dan stunting,” ujarnya.
Eko juga menjelaskan bahwa penerapan MBG dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan, mulai dari pembangunan dapur higienis, pelatihan juru masak, hingga pengawasan kualitas makanan.
“Sinergi pemerintah, sekolah, dan masyarakat sangat penting agar program ini benar-benar membawa dampak positif bagi kualitas gizi masyarakat Bengkulu,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Bengkulu Edwar Samsi menyoroti sisi lain dari program MBG, yakni dampak ekonominya. Menurutnya, MBG menjadi implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 yang tidak hanya fokus pada peningkatan gizi, tetapi juga pemberdayaan ekonomi lokal.
“UMKM dan petani lokal bisa menjadi pemasok bahan pangan untuk dapur MBG. Jadi selain menyehatkan anak-anak, program ini juga menggerakkan ekonomi desa,” jelasnya.
Dukungan serupa datang dari Anyelir Puspa Kemala dari Badan Gizi Nasional (BGN). Ia menyebut MBG sebagai langkah konkret untuk menekan angka stunting di Bengkulu.
“Kita ingin memastikan tidak ada anak yang belajar dalam keadaan lapar. Dengan keterlibatan sekolah, orang tua, dan UMKM lokal, kita bisa wujudkan Bengkulu yang sehat, cerdas, dan tangguh,” tegasnya.
Melalui sosialisasi ini, masyarakat diharapkan semakin memahami pentingnya asupan gizi seimbang dan berperan aktif dalam mendukung keberlangsungan Program Makan Bergizi Gratis. Program ini bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga pondasi kuat untuk membangun generasi emas menuju Indonesia Emas 2045.**