Surabaya, Jawa Timur – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah melalui Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperluas implementasi program ini sebagai upaya mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan kuat.
Sosialisasi MBG kali ini digelar di Balai RT 1 RW 1 Perum Citra Graha Mandiri, Tambak Sarioso, Asem Rowo, Surabaya, Selasa (11/11). Kegiatan tersebut dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari, Anggota DPRD Kota Surabaya Mochamad Machmud, serta perwakilan BGN Teguh Bayu Wibowo.
Dalam sambutannya, Lucy Kurniasari menegaskan bahwa MBG merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia.
“Melalui MBG, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga menyiapkan generasi masa depan yang mampu bersaing di tingkat global,” ujarnya.
Lucy menekankan bahwa pelaksanaan program harus berjalan transparan, akuntabel, dan tepat sasaran, terutama bagi kelompok prioritas seperti anak sekolah, ibu hamil, dan balita. Ia juga mendorong perlunya sinergi antara pemerintah daerah, sekolah, tenaga gizi, dan pelaku UMKM untuk memastikan pemenuhan pangan yang aman dan bergizi.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Surabaya Mochamad Machmud menyebut MBG sebagai kebijakan strategis yang bukan sekadar bantuan sosial, tetapi juga investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
“MBG hadir sebagai bukti kehadiran negara dalam memastikan tidak ada anak yang kekurangan gizi atau kelaparan,” tegasnya.
Machmud menambahkan bahwa pengelolaan program harus melibatkan banyak pihak agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Menurutnya, MBG juga memiliki potensi besar sebagai motor penggerak ekonomi lokal melalui pemberdayaan petani, nelayan, dan UMKM di Surabaya.
Dari sisi teknis pelaksanaan, perwakilan BGN Teguh Bayu Wibowo menjelaskan bahwa Program MBG merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan gizi nasional sekaligus mendorong ekonomi lokal.
“Program MBG adalah bentuk nyata gotong royong bangsa untuk menyiapkan generasi sehat dan kuat dari hasil bumi daerah sendiri,” katanya.
Teguh menekankan pentingnya penerapan empat standar utama MBG: kecukupan kalori, gizi seimbang, higienitas, dan keamanan pangan agar setiap menu yang disajikan benar-benar aman serta bernutrisi.
Melalui sosialisasi di Surabaya ini, seluruh pemangku kepentingan sepakat bahwa keberhasilan Program MBG membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat. Program ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam membentuk generasi sehat dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.**
