BOGOR, Jawa Barat — Pemerintah terus memperkuat upaya peningkatan kualitas gizi masyarakat melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kolaborasi lintas sektor — mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat — menjadi faktor penting bagi kelancaran pelaksanaan program tersebut di berbagai daerah.
Sosialisasi program MBG kali ini digelar di Pondok Pesantren Ziyadatul Falah, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, pada Minggu (2/11). Kegiatan ini menegaskan pentingnya kerja sama lintas lembaga dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Anggota Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menegaskan bahwa MBG merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045. Ia menekankan, program ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi anak-anak sekolah, ibu hamil, dan menyusui, tetapi juga mendorong ekonomi masyarakat melalui penggerakan potensi lokal.
“MBG bukan hanya tentang makanan, tetapi tentang masa depan anak-anak Indonesia dan kesejahteraan rakyat,” ujar Nihayatul.
Ia juga menambahkan bahwa DPR RI melalui Komisi IX akan terus mengawal pelaksanaan MBG agar berjalan efektif, transparan, dan berkelanjutan.
“Dengan sinergi semua pihak, kita wujudkan generasi sehat dan berkualitas menuju Indonesia Maju,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Edwin Sumarga, menilai MBG sebagai langkah strategis pemerintah untuk memperkuat ketahanan gizi masyarakat sekaligus membangun sumber daya manusia unggul.
“Program ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan anak-anak kita agar tumbuh cerdas, kuat, dan berdaya saing,” ungkapnya.
Edwin juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat agar pelaksanaan MBG di tingkat desa berjalan tepat sasaran.
“Dengan kerja sama dan pengawasan bersama, MBG dapat menjadi tonggak penting dalam menciptakan masyarakat Bogor yang sehat dan sejahtera,” imbuhnya.
Dari Badan Gizi Nasional (BGN), Ari Yulianto menjelaskan bahwa MBG merupakan kebijakan strategis yang tidak hanya menjawab persoalan gizi, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal.
“Program ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi sehat dan produktif sekaligus memberdayakan potensi ekonomi daerah,” katanya.
Ari menegaskan bahwa bahan pangan yang digunakan dalam program MBG diutamakan berasal dari hasil produksi lokal agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Dengan kolaborasi dan komitmen bersama, MBG akan menjadi fondasi kuat dalam membangun generasi Indonesia yang sehat, mandiri, dan berdaya saing,” tutupnya.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan semangat gotong royong antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dapat terus terjalin demi keberhasilan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh penjuru Indonesia.**


