Purwakarta, Jawa Barat – Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui Program Makan Bergizi (MBG). Program berskala nasional ini menjadi salah satu strategi utama dalam percepatan penurunan stunting serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia. Sosialisasi MBG kini digencarkan sebagai langkah awal memperluas pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pemenuhan gizi seimbang.
Sosialisasi yang mengusung tema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia” tersebut digelar di GOR Desa Citeko, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Selasa (11/11). Acara ini merupakan wujud kerja nyata DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dalam memberikan edukasi dan pembekalan terkait manfaat serta mekanisme pelaksanaan MBG di daerah.
Kegiatan sosialisasi turut dihadiri oleh Teguh Suparngadi, S.E., Analis Madya Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN, serta Camat setempat, Riyan Abdillah. Para pemangku kepentingan ini sepakat bahwa sinergi lintas sektor merupakan kunci dalam memperkuat ketahanan gizi sekaligus membangun ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Anggota Komisi IX DPR RI, Putih Sari, menegaskan bahwa MBG adalah fondasi penting dalam membentuk generasi unggul Indonesia masa depan.
“MBG bukan sekadar memberi makanan, tetapi memastikan kualitas gizi anak-anak kita terpenuhi. Ketika standar gizi tercapai, kita sedang mempersiapkan generasi yang sehat, kuat, dan siap menghadapi tantangan global,” ujar Putih Sari.
Ia juga menyoroti besarnya peluang ekonomi yang tercipta melalui penguatan rantai pasok lokal. Pelaku UMKM pangan dan masyarakat dinilai punya kesempatan besar meningkatkan pendapatan dengan terlibat langsung dalam penyediaan bahan pangan dan layanan pendukung program.
Sementara itu, perwakilan BGN, Teguh Suparngadi, menegaskan bahwa program MBG memberikan dua manfaat strategis sekaligus bagi masyarakat.
“Pemenuhan gizi anak harus dilihat dari dua sisi: kualitas hidup anak dan potensi ekonomi masyarakat. Setiap makanan bergizi yang diberikan bukan hanya investasi bagi kesehatan anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi melalui ekosistem SPPG-SPPG,” jelas Teguh.
Camat Plered, Riyan Abdillah, turut memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan MBG. Ia menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menyukseskan program.
“MBG menghadirkan dua lompatan besar: memastikan anak mendapatkan gizi layak dan membuka peluang ekonomi lokal. Namun keberhasilannya membutuhkan keterlibatan penuh orang tua, guru, UMKM, dan kader posyandu,” tegas Riyan.
Melalui sosialisasi ini, pemerintah berharap masyarakat semakin memahami bahwa gizi seimbang merupakan pilar penting pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi antara DPR RI, BGN, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat mempercepat terwujudnya Indonesia yang sehat, kuat, dan berdaya menuju Generasi Emas 2045.**
