Batam, Kepulauan Riau — Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Batam kembali menegaskan pentingnya pengawasan ketat untuk menjamin keamanan pangan serta kualitas gizi bagi seluruh penerima manfaat. Sebagai program strategis nasional, MBG menjadi harapan baru bagi masyarakat, khususnya anak-anak yang kelak menjadi generasi penerus bangsa.
DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi tersebut di Aula SMK Negeri 5 Batam pada Minggu (30/11). Kegiatan dibuka oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh. Ia menegaskan bahwa MBG bukan sekadar program bantuan, tetapi merupakan fondasi penting dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Nihayatul menjelaskan bahwa pemenuhan gizi bagi anak sekolah harus disertai penguatan tata kelola, termasuk mitigasi risiko keamanan pangan. Menyikapi sejumlah kasus keracunan makanan di beberapa daerah, ia menilai perlunya sistem kontrol yang lebih terstruktur dan konsisten.
“Pengawasan dari hulu ke hilir adalah keharusan, mulai dari bahan baku, proses memasak, distribusi, hingga penyajian,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pengawasan tersebut membutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, pelaksana teknis, hingga satuan pendidikan. Selain itu, sebagai salah satu program intervensi sosial terbesar, anggaran MBG harus dikelola secara akuntabel agar manfaatnya tepat sasaran.
Tenaga Ahli Direktorat Kerja Sama dan Kemitraan BGN, Imam Bachtiar Farianto, menegaskan bahwa BGN memiliki peran sentral dalam menjaga mutu pelaksanaan MBG. Ia menyebut bahwa lembaganya telah membentuk enam unit kerja untuk memastikan kelancaran koordinasi, meliputi unit penyediaan pangan hingga pengawasan gizi.
“Kolaborasi adalah kunci. Kita pastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan bergizi demi masa depan yang lebih sehat dan unggul,” katanya.
Dukungan serupa datang dari anggota DPRD Kepulauan Riau, Suigwan, S.E. Ia menilai keberhasilan MBG tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan makanan bergizi, tetapi juga oleh kualitas dan keamanan konsumsi.
“Pondasinya adalah anak bergizi dulu, baru anak bisa pintar dan semangat sekolah,” tuturnya.
Dengan penguatan pengawasan di Batam, MBG diharapkan dapat berjalan lebih aman, terstandar, dan menjadi model implementasi nasional. Ke depan, program ini juga diharapkan semakin meluas dan merata untuk menjangkau seluruh kelompok penerima manfaat di wilayah Batam.**


