Karawang, Jawa Barat — Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali digelar sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memperluas pemahaman masyarakat terkait pentingnya konsumsi makanan bergizi dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang melibatkan pemerintah, tenaga kesehatan, serta masyarakat ini menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran bersama mengenai upaya menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan berdaya saing.
Sosialisasi tersebut berlangsung di Aula Kantor Desa Sinom, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, pada Senin (8/12), dengan dihadiri ratusan warga Desa Sinom. Acara berjalan lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.
Anggota Komisi IX DPR RI, Cellica Nurrachadiana, menegaskan bahwa MBG bukan sekadar program bantuan, melainkan bagian dari strategi besar pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Ia menyebut persoalan gizi masih menjadi tantangan di berbagai daerah, sehingga kehadiran MBG menjadi solusi penting dalam memastikan pemenuhan hak masyarakat terhadap makanan bergizi, terutama bagi kelompok rentan dan anak-anak.
“Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya soal memberi makanan, tetapi tentang menyiapkan masa depan bangsa melalui generasi yang sehat, cerdas, dan kuat,” tegas Cellica.
Ia juga menjelaskan bahwa program ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan melalui penguatan ekonomi lokal. Pemanfaatan bahan pangan lokal, pemberdayaan UMKM, petani, hingga koperasi desa dinilai mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Dengan demikian, MBG menghadirkan manfaat ganda: peningkatan kualitas kesehatan sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Analis Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Frida Rismauli Sinaga, menyampaikan bahwa pelaksanaan MBG memerlukan pengawasan ketat, mulai dari pemenuhan gizi hingga keamanan pangan. Ia menegaskan bahwa makanan yang diberikan harus memenuhi prinsip gizi seimbang dan diolah dengan standar higiene yang tinggi.
“Program Makan Bergizi Gratis harus dilaksanakan dengan standar kualitas dan keamanan pangan yang baik agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional, Teguh Supangardi, menekankan bahwa MBG tidak hanya berkontribusi pada peningkatan status gizi masyarakat, tetapi juga turut mendorong penguatan ekonomi lokal melalui pemanfaatan produk pangan daerah.
“MBG adalah simbol kemandirian pangan dan penggerak ekonomi rakyat. Ketika gizi terpenuhi dan ekonomi bergerak, Indonesia akan melangkah lebih kuat menuju masa depan,” katanya.
Dengan sinergi berbagai pihak, Program MBG diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan menjadi fondasi kuat bagi lahirnya generasi Indonesia yang sehat, produktif, dan siap bersaing dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.**


