Semakin bertambahnya investor yang masuk untuk menanamkan investasinya pada berbagai bidang usaha di Kota Cirebon belum mampu memberikan sebuah dampak yang signifikan terhadap berkurangnya angka pencari kerja.
Hal itu, terbukti dengan masih tingginya angka pengangguran di Kota Cirebon
Kepala Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya mengungkapkan, ada berbagai pertimbangan (belum terserapnya tenaga kerjan), selain dari tingkat kompeten sumber tenaga kerja yang ada, juga tertutupnya kalangan pelaku usaha melaporkan setiap lowongan kerjanya yang ada.
“Dari sekitar 11,3 persen penduduk Kota Cirebon saat ini merupakan pencari kerja. Karenanya, untuk bisa mengentaskannya di sini perlunya sinergisitas dan kerjasama antara pemerintah daerah dengan para pelaku usaha. Di mana, berdasar pada Kepres No 4 Tahun 1980, setiap pelaku usaha yang akan membuka kesempatan kerja wajib melaporkan kepada pemerintah daerah setempat, dalam kapasitas ini Disnakertrans,” ungkap Agus kepada KC, pada sela pembukan Job Fair yang digelar di CSB Mall Cirebon, mulai dari Senin-Rabu (7-9/5/2018).
Agus juga menilai, dengan semakin tumbuhnya investasi usaha di Kota Cirebon, ternyata belum sebanding dengan tingginya angka pencari kerja yang ada saat ini.
“Karenanya, dengan adanya kegiatan Job Fair tersebut, kita harapkan bisa menjadi fasilitas bagi para pencari kerja,” tandas Agus.
Agus juga mengatakan, dalam kegiatan Job Fair menghadirkan 30 perusahaan dengan menyediakan sebanyak 1.667 lowongan kerja.”Kita berharap dari 1.667 lowongan kerja ini atau dalam tiga hari pelaksanaan Job Fair ini bisa diambil sepenuhnya oleh para pencari kerja,” tutupnya.(Epih)