Advertisement
  • HOME
  • EKONOMI
  • PENDIDIKAN
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • UMUM
Wednesday, 3 December 2025
  • HOME
  • EKONOMI
  • PENDIDIKAN
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • UMUM
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Umum

Dinilai Lambat Berkembang, Desakan Kembalikan PSGJ Ke Pemda pun Kembali Mencuat

by Nanda
15 December 2021
in Umum

 

CIREBON disinilah.id – Desakan untuk mengembalikan kepemilikan PS Gunung Jati (PSGJ) Kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon kembali mencuat pasca gagalnya tim kebanggaan Kabupaten Cirebon ini gagal dalam mengarungi liga 3 Serie 1 Jawa Barat.

BacaJuga

Sosialisasi MBG di Grobogan Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor

MBG di Denpasar Tekankan Peran Keluarga dalam Bangun Kebiasaan Makan Sehat

Dinkes Buleleng: Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah Tentukan Suksesnya Program MBG

Seperti yang diutarakan oleh salah satu tokoh sepakbola Kabupaten Cirebon, Sutardji Rahardja, saat dikonfirmasi Senin (13/12/2021) kemarin.

“Saat ini PSGJ bukan milik Pemerintah Kabupaten Cirebon, tapi setatusnya adalah milik pribadi dalam hal ini pemiliknya adalah H Suhud,” ujar Sutardi.

Pria yang juga sebagai mantan pemilik Cirebon FC ini mengatakan, kegagalan PSGJ dikancah Liga 3 serie 1 lantaran tidak mampunya pemilik PSGJ untuk membuat manegement yang solid sehingga akhirnya pemain di lapangan ikut terpengaruh atas carut marutnya internal PSGJ.

“Masyarakat biar tau kalau saat ini PSGJ bukan milik Pemda tapi milik pribadi, karena tidak mampu masalah pendanaan, jadi tidak mampu membuat management yang baik, dan saya juga meyakininya kalau saat ini tidak ada management, semua tersentral di tangan Suhud,” katanya.

Sutardi akan mengapresiasi jika Suhud mengembalikan kepemilikan PSGJ kepada Pemda Kabupaten Cirebon, dan masyarakat sepakbola juga akan segera melakukan komunikasi dengan Pemda soal masa depan PSGJ.

“Dalam waktu ini kami akan segera berkomunikasi dengan Pemda, mau kemana arah sepakbola Kabupaten Cirebon apakah tetap mempertahankan nama PSGJ atau membuat klub baru yang memang dimiliki oleh Pemda Kabupaten Cirebon,” tandasnya.

Sutardi menceritakan sejarah PSGJ kenapa bisa menjadi milik pribadi, pada saat itu karena adanya aturan dari PSSI agar seluruh klub mempunyai badan hukum, maka tanpa sepengetahuan masyarakat sepakbola Kabupaten Cirebon, Suhud berinisiatif untuk membuat akte pendirian.

“Pada saat pembuatan akte pendirian itu, Suhud mengklaim kalau PSGJ adalah milik nya bukan milik masyarakat Kabupaten Cirebon, sampai dengan sekarang,” terangnya.

Kegagalan PSGJ di kancah liga 3 serie 1 menurut Sutardi sudah menjadi cambuk bagi masyarakat Kabupaten Cirebon. Karena baru kali ini PSGJ dipermalukan dengan jumlah gol yang cukup banyak dalam pertandingan resmi.(dms/rls)

Previous Post

Paramitha Rusady jadi Icon Basura, Pasukan Pemanah Kerajaan Pajajaran

Next Post

Kapolres Cirebon Kota Lepas Bantuan Kemanusiaan Korban Erupsi Gunung Semeru

Next Post

Kapolres Cirebon Kota Lepas Bantuan Kemanusiaan Korban Erupsi Gunung Semeru

 

Extrabed.id
Extrabed.id

BERITA POPULER

  • Paguyuban Pelangi Desak Pemkot Cirebon Jelaskan Potensi Lonjakan PBB 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Program Makan Bergizi Gratis Perkuat Gizi Masyarakat dan Ekonomi Lokal Hulu Sungai Utara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menuju Indonesia Emas 2045, MBG Perkuat Fondasi Kesehatan Generasi Muda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tabanan Gelar Sosialisasi MBG, Dorong Orang Tua Jadi Garda Terdepan Gizi Sehat Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sosialisasi Program MBG di Karawang Dorong Gizi Seimbang dan Ekonomi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

© 2023 - disinilah.id

No Result
View All Result
  • HOME
  • EKONOMI
  • PENDIDIKAN
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • UMUM

© 2023 - disinilah.id