CIREBON disinilah.id
Penumpukan sampah bekas tebangan pohon di Jalan Cipto Mangunkusumo yang selama satu minggu lebih tidak diangkut ternyata ada kejadian menarik, bahkan ada dugaan pungli (pungutan liar).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Kadini ketika dikonfirmasi mengenai tumpukan sampah di jalur protokol itu dikarenakan saat ini sampah rogesan daun dan ranting sangat banyak, sehingga pihak akan mengatur jadwal pengangkutan
Kadini pun berjanji akan memprioritaskan untuk mengangkut sampah yang berada di Jalan Cipto tersebut. “Kami akan orioritaskan untuk diangkut,” katanya melalui chat WA, Kamis (24/2/2022).
Namun sayangnya, dilapangan justru menemukan cerita yang berbeda bahkan mengarah kepada adanya praktik pungli.
Fahyi salah satu pedagang yang lokasinya persis di depan tumpukan sampah mengaku, dia sempat tidak bisa berdagang karena tumpukan sampah menutup outletnya. “Pada Selasa minggu kemarin (15/2) saya ga bisa jualan karena sampah bekas tebangan pohon nutupin outlet,” katanya.
Dua hari kemudian, Fahyi mendatangi kantor DLH di Jalan Ampera, maksudnya memberitahu dan sekaligus meminta bantuan agar sampah itu diangkut. Tapi pegawai disana menjelaskan jika pengangkutan sampah di jalan Cipto bukan bagian disana.
“Saya lalu disarankan untuk mendatangi kantor yang berada di jalan Wahidin. Kata pegawai disana biasanya untuk mengangkut sampah sediakan saja ‘uang rokok’ jumlahnya Rp 50 ribu. Jika tidak ada uang dan tetap mau diangkat saya disuruh membawa surat permintaan dari RT dan RW,” ungkapnya.
Pedagang ayam goreng inipun lantas pulang karena merasa permintaan (pengangkutan sampah) tak dihiraukan. Benar saja, seminggu setelah dia datang itu sampah-sampah tersebut tidak diangkut juga. “Sekarang udah tanggal 24 Februari, sampah itu masih juga ga diangkut,” Pungkasnya. (Dms)