Tabanan, Bali – Pemerintah terus memperkuat upaya peningkatan kualitas gizi masyarakat melalui Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar di Kabupaten Tabanan, Bali. Kegiatan ini menghadirkan pemangku kepentingan dari tingkat pusat hingga daerah, mulai dari perwakilan DPR RI, unsur pemerintah daerah, Badan Gizi Nasional (BGN), hingga masyarakat penerima manfaat.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menegaskan bahwa Program MBG bukan sekadar penyediaan makanan, tetapi merupakan langkah strategis untuk membangun generasi yang kuat, sehat, dan berdaya saing. Ia menekankan pentingnya peran Badan Gizi Nasional sebagai garda depan edukasi gizi di tengah tantangan pola konsumsi modern.
“Tantangan makanan modern menuntut BGN lebih aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pola makan seimbang serta pentingnya menghindari kebiasaan konsumsi makanan yang tidak mendukung kesehatan jangka panjang,” ujar Charles Honoris.
Charles juga menekankan bahwa keberhasilan MBG membutuhkan kolaborasi seluruh pihak, terutama orang tua sebagai pendamping utama anak. “Setiap langkah kecil menuju pola makan sehat adalah investasi besar bagi masa depan bangsa,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Putu Yuni Widyadnyani, menyoroti pentingnya komunikasi publik yang jelas dan mudah dipahami. Menurutnya, masyarakat harus memiliki akses informasi yang baik, termasuk saluran pengaduan yang rapi agar tidak menimbulkan kebingungan.
“Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang jelas, tidak hanya untuk menyampaikan keluhan, tetapi juga untuk memberikan umpan balik positif ketika pelayanan berjalan baik,” ujarnya.
Dari Badan Gizi Nasional, Risca Christina G.W menyampaikan bahwa MBG merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam mempersiapkan generasi unggul. Program ini didesain tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dan kelompok rentan, tetapi juga mendorong perekonomian lokal.
“Dengan memprioritaskan bahan pangan dari produsen setempat, program ini diharapkan memberi manfaat berlapis, mulai dari peningkatan gizi hingga penguatan ekonomi desa,” jelas Risca. Ia menambahkan bahwa keberadaan dapur layanan gizi membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.
Melalui sosialisasi ini, pemerintah pusat dan daerah kembali menegaskan komitmennya untuk memperluas pemahaman, meningkatkan partisipasi, dan memastikan pelaksanaan Program MBG berjalan optimal. Program ini dipandang sebagai langkah strategis dalam membentuk generasi yang sehat, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.**



