CIREBON disinilah.id
Sebagai salah satu penyanggah ekonomi negara, PT PG Rajawali II terus melakukan pembenahan guna meningkatkan kinerja makin baik. Menginjak umur seperempat abad ini tentu menjadi momentum tepat untuk bangkit vuna mewujudkan harapan tersebut.
Peningkatan produktivitas adalah hal utama yang bakal dilakukan, salah satunya yakni pembenahan pada pola kemitraan dengan petani tebu.
Harapan itu disampaikan Sekretaris Perusahaan PT PG Rajawali II, Ahmad Syukri Jati. Menurutnya, kebijakan pemerintah terhadap regulasi harga gula, mengakibatkan para petani tebu patah semangat.
“Pluktuatif harga tak dipungkiri membuat petani kurang produktif, kondisi itu tentu berimbas terhadap keberlangsungan produksi gula,” Katanya.
Dampaknya adalah, banyak petani menjual lahan, lahan yang sebelumnya ditanami tebu kini sudah banyak yang beralih fungsi jadi perumahan dan lain sebagainya. “Akibat kurang pasokan tebu tentu berimbas pada produksi gula,” Tegasnya.
Situasi itu tentu saja membuat PT PG Rajawali II berpikir ekstra agar stabilitas keberlangsungan perusahaan terus terjaga, salah satu yang dilakukan yakni dengan menjalin pola kemitraan dengan para petani tebu.
“Caranya yakni dengan memberikan bantuan pendanaan yang berkerja sama dengan perbankan, dengan memberikan bunga yang rendah,” Paparnya seraya menambahkan jika pola ini ternyata sangat efektif sehingga banyak petani tertarik dan masuk ke dalam program tersebut
PT PG Rajawali II, sambungnya, bisa mengolah sendiri lahan tebu, yang bermitra dengan petani maupun masyarakat. Dirinya pun menargetkan hasil panen tahun 2021 ini bisa mencapai 57 ribu ton. Hingga Agustus ini sudah mencapai 34 ribu.(dms)