CIREBON disinilah.id
Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) kembali menggelar perkara penganiayaan yang melibatkan dua sejawat di Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Senin (30/8/2021). Agenda kali ini merupakan tanggapan (replik) jaksa atas pembelaan (pledoi) terdakwa sebelumnya.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rama Hadi SH, intinya tidak sependapat dengan penasehat hukum terdakwa pada sidang sebelumnya. Jaksa tetap pada tuntutan sebelumnya bahwa telah terjadi penganiayaan atas diri korban.
Jaksa juga menjelaskan tentang penerapan pasal yang dilakukan dalam proses dakwaan, menurut jaksa pihaknya hanya meneruskan berkas pemeriksaan dari penyidik saja.

Sementara itu penasehat hukum terdakwa, Qorib Magelung Sakti SH ketika dimintai keterangan sejumlah wartawan usai persidangan mengungkapkan, jaksa tetap salah dalam menerapkan pasal 351 karena fakta dipersidangan tidak memenuhi unsur dari pasal tersebut (penganiayaan berat).
“Yang harus digaris bawahi dari perkataan jaksa tadi yakni, bahwa jaksa mengakui jika memang tidak ada saksi yang melihat secara langsung pemukulan (penganiayaan),” Katanya.
Dengan memperhatikan fakta itu, maka penasehat hukum tetap juga pada pendiriannya yakni kliennya harus dibebaskan.
“Karena memang faktanya tidak menunjukan adanya penganiayaan berat sebagaimana tercantum dalam pasal 351,” Tegas penasehat hukum berambut panjang ini.(dms)