CIREBON disinilah.id
Postingan seorang ibu di media sosial Facebook (FB) yang sudah begitu kangen sama keluarganya, akhirnya jadi jalan pertemuan (komunikasi) dengan suami dan dua anaknya yang sudah terpisah hampir 22 tahun. Sang ibu bernama Turini Fatma (44) yang jadi TKW di negara Arab Saudi sudah kehilangan kontak sejak lama. Keluarganya yang ada di Kabupaten Cirebon pun sudah melakukan berbagai upaya untuk mengetahui keberadaan Turini dan selama itu pula harapan pupus.
Diah Ardikasari (28), anak kandung Turini, warga Desa Dawuan Blok Truwag RT 02 RW 06, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, mengungkapkan bahwa dirinya baru tahu keberadaan ibunya beberapa hari yang lalu, setelah ada postingan ibunya di akun FB. Kabar itupun membuat Diah dan adiknya Menda (26) terlebih sang ayah Samsudin yang hingga saat ini masih setia menanti ibunya itu, merasakan kebahagiaan yang sangat mendalam.
“Ada postingan di FB tentang ibu saya, dari sanalah baru saya tahu keberadaan ibu saya,” tutur Diah. Meski begitu, sejauh ini ibunya masih belum bisa pulang ke Indonesia akibat tertahan oleh majikannya disana.
Diah pun menceritakan perihal awal kepergian ibunya Turini yang ingin memperbaiki nasib keluarga dengan cara nenjadi TKW pada tahun 1998 silam. Tahun pertama hingga beberapa tahun setelah itu Diah dan keluarganya masih bisa komunikasi melalui surat dan sempat juga mengirimkan uang. namun tak lama kemudian hilang kontak. “Tahun 2012 itulah tahun terakhir kali kami bisa berkomunikasi melalui surat. Setelah itu setiap kali berkirim surat, selalu saja surat itu kembali lagi ke rumah,” kata Diah saat berada di rumahnya (12/3/2019)
Sejak itulah, sambung Diah, berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengetahui keberadaan ibu kandungnya tersebut. Tapi selama itupula kabar tentang ibunya tidak pernah didapat.
“Sampai empat harian yang lalu, saya dapat kabar lewat Facebook kalau ibu saya sedang mencari keluarganya dan minta secepetnya diurus kepulangannya. Soalnya, di sana kondisi ibu saya lagi disekap majikan enggak boleh keluar dan selama bekerja tidak digaji bahkan saat sakit pun tetap disuruh bekerja,” ucap Diah dengan nada sedih.
Dan saat ini, sambung Diah lagi, kondisi ibubya disana lagi sakit tetapi dipaksa terus bekerja dan tidur sehari cuma 2 jam. Rasa sedih menggeluti bathin Diah, kemarin ibunya juga sempat nulis surat dikirim ke messenger yang intinya minta secepetnya diurus kepulangannya.
“Saya bingung harus lapor ke mana lagi dan bagaimana tahapan buat nanganin masalah ibu saya. Lapor ke BNP2TKI sudah, tanggapanya harus nunggu karna data yang diberikan sangat minim dan tidak ada nomor telepon majikan. Bahkan, saya sampai berusaha DM ke IG Presiden Jokowi, DM ke Kemenlu, tapi belum ada balasan,” ungkap Diah.
Intinya kata Diah, selama kerja hampir 22 tahun ibunya bekerja tidak digaji. Diah pun berharap mudah-mudahan ada tindakan dari Pemerintah dan Presiden, agar ibunya bisa segera pulang ke Tanah Air kumpul lagi sama keluarga.***