TAK pernah terbayangkan dalam diri Ratimah (74) dan istrinya Kurnia (65), jika rumahnya yang terletak Kampung Sirandu Kelurahan Pegambiran Kota Cirebon itu didatangi dua wanita penting yang mungkin hanya dalam moment itulah pasangan pasutri ini bisa bertatap muka secara langsung.
Dua wanita penting itu adalah Ibu Immylia Limardo Effendy selaku Ketua umum Yayasan Amal Nusatam Utama (YANU) Jakarta dan Eti Herawati yang tak lain adalah Wakil Walikota Cirebon
atau orang nomor dua di pemerintahan Kota Cirebon.
Yaa, kedua wanita penting itu berada dalam satu moment bersejarah dalam diri pasangan suami istri lansia ini. Moment yang tidak akan mungkin mereka lupakan sampai kapan pun bahkan sampai keduanya pulang menghadap sang Khaliq.
Moment itu yakni saat penyerahan rumah milik mereka yang selesai di renovasi oleh Yayasan Amal Nusatan Umat (YANU) Jakarta, pada Jumat (12/6). Ratimah dan Kurnia tak bisa berkata -kata. Tapi dari tatap mata keduanya yang mulai senja, ada rasa bahagia yang teramat dalam, ada haru yang begitu besar atas semua yang terlimpahkan pada dirinya hari itu. Dan sebutir air yang tertumpah disudut mata senja mereka itu cukup menggambarkan sebuah rasa syukur, bahwa Allah SWT telah menunjukan tangan pertolongan melalui keikhilasan dari seorang wanita mulia bernama Ibu Immylia Limardo Effendy.
Bahkan saat kedua wanita penting dan sejumlah orang yang hendak mendengarkan pemaparan dari Puguh Purwandono (Ketua YANU cabang Cirebon), Ratimah dan istrinya masih berdiri tertegun seakan tak percaya melihat jika yang dihadapnya itu adalah rumah mereka.
Karena masih terbayang dalam diri Ratimah dan istrinya, disaat orang dan para tetangganya merayakan hari raya Idul Fitri (1441 Hijriyah), kedua malah mendapat musibah. Atap rumahnya yang memang mulai rapuh itu ambruk. Allah SWT masih sayang, genteng dan kayu bagian atap itu tidak melukai keduanya. Tapi sejak hari itu kesedihan terus menginggapi keduanya. Karena sejak hari kebaran pertama itupula rumahnya mulai beratapkan langit. Jika saja hujan turun maka dipastikan Ratimah dan istrinya akan kebasahan.
Beruntung, diujung doa dan pengharapannya kepada Allah sang pencipta, kabar ambruknya atap rumah milik Ratimah sampai ke telinga Ketua YANU cabang Cirebon Puguh Purwandono. Itulah awal mulai dilakukan perbaikan atau rehab atap rumah miliknya yang ambruk tersebut. “Hanya Allah yang bisa membalas semua kebaikan dan keikhlasan Ibu dan Bapak,” ucap Ratimah bergetar.
Sementara dilain pihak, Ibu Immylia sempat mengungkapkan, bahwa sejak mendengar kabar bahwa atap rumah pasutri itu roboh,dia dan tim YANU yang ada di Cirebon, langsung berkoordinasi untuk memberikan bantuan, agar rumahnya yang ambruk tersebut bisa utuh kembali. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan bantuan berupa sembako tiap bulannya.
“Karena mereka untuk makan saja kadang dibantu oleh tetangga. Jadi kita juga membantu dengan memberikan sembao tiap bulannya,” tuturnya.
Hingga saat ini, lanjut Immylia, YANU sudah membantu merenovasi sekitar 19 rumah, yang terdiri dari 15 rumah di Kota Cirebon dan 4 rumah di Kabupaten Cirebon. Selain itu, YANU juga memberikan bantuan berupa APD dan vitamin untuk membantu tim medis dalam menangani pasien Covid-19.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Sebelumnya, pihaknya juga memberikan bantuan berupa peralatan sekolah berupa tas dan lainnya. Namun karena seolah sedang diliburkan, akhirnya bantuan dialihkan ke sembako. “Kita akan bantu apabila ada rumah yang tidak layak dan urgent,” ujarnya.
Sementara dilain pihak, Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati, secara lembaga dan pribadi mengucapkan terima kasih kepada YANU Jakarta karena sudah membantu warganya dalam merenovasi rumah warganya hingga layak huni. Eti pun mengakui jika di Kota Cirebon sendiri masih banyak rumah yang tidak layak huni tapi masih terganjal dengan sertifikat, sehingga tidak bisa mendapatkan bantuan.****