CIREBON disinilah.id – Keberadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di area Cirebon Super Blok (CSB) kini mulai dipertanyakan, apakah sudah memenuhi standarisasi atau tidak. Hal ini terkait dengan tewasnya 4 karyawan bagian teknisi di dalam septic tank.
Sekjen Forum Lingkungan Hidup dan Budaya Nuswantara (FLHBN) yang juga Panglima Laskar Macan Ali, Prabu Dias mempertanyakan apakah CSB menyediakan sistem penanganan limbah yang sesuai dengan standarisasi. “CSB itu punya IPAL (instalasi Pengolahan Air Limbah, red) gak sih?,” tanya Dias.
Jika ternyata CSB tidak memenuhi standar penanganan limbah yang benar, maka itu dikategorikan pelanggaran. Bahkan bisa mengarah pada kejahatan jika eksesnya berdampak buruk terhadap lingkungan.
Prabu Dias bahkan menegaskan, tewasnya empat karyawan bagian teknisi yang terjebak di dalam septic tank, bukan karena kelalaian pekerja, menurutnya itu murni keteledoran pihak manajemen CSB. Karenanya dia mendorong pihak kepolisian untuk serius mengusut kasus tersebut dan memeriksa semua jajaran manajemen CSB.
“Saat para korban diangkat dari dalam septic tank, kondisi mereka tanpa menggunakan perlengkapan khusus, tidak menggunakan masker, tanpa sarung tangan serta pakaian khusus. Ini jelas keteledoran manajemen,” tegas Prabu Dias.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Cirebon AKP Anggi Eko Prasetyo ketika dikonfirmasi menjelasjan jika pihak masih mendalami kasus tersebut. Anggi juga mengaku sudah memanggil pihak manajemen dan pihak lainnya untuk dimintai keterangan.
Anggi menjelaskan, pihaknya bersama tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon sudah melakukan uji lab terhadap cairan yang berada di lokasi kejadian. “Hasil Lab-nya belum keluar, kita tunggu aja,” Katanya.
Anggi juga menjelaskan tim penyidik sejauh ini belum bisa melangkah sebelum mengetahui kepastian penyebab kematian para korban.***