Advertisement
  • HOME
  • EKONOMI
  • PENDIDIKAN
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • UMUM
Thursday, 19 June 2025
  • HOME
  • EKONOMI
  • PENDIDIKAN
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • UMUM
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Umum

128 Tahun Jalur KA Cirebon–Semarang: Menggali Jejak Sejarah Rel di Tanah Pantura

by Nanda
2 May 2025
in Umum

CIREBON, disinilah.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon bekerja sama dengan Komunitas Cirebon History, IRPS Korwil Cirebon, dan Edan Sepur Cirebon, menggelar kegiatan napak tilas dalam rangka memperingati 128 tahun dibukanya jalur kereta api Cirebon–Semarang, pada Kamis (1/5). Kegiatan ini bukan sekadar perjalanan fisik menyusuri rel tua, namun menjadi perjalanan sejarah yang merekonstruksi peran strategis Cirebon dalam jaringan transportasi rel pada era kolonial.

Dimulai dari Jalan Syekh Magelung hingga Stasiun Cirebon Prujakan, para peserta yang terdiri dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak, diajak menelusuri jejak-jejak infrastruktur perkeretaapian yang pernah berdenyut aktif mendukung roda ekonomi kolonial. Di sepanjang lintasan, rel-rel mati dan bangunan tua menjadi saksi bisu geliat masa lampau, di mana Cirebon menjadi simpul penting perdagangan dan distribusi, terutama komoditas gula yang pada awal abad ke-20 begitu mendominasi pantura Jawa.

BacaJuga

Kang Hero Apresiasi Festival Milm Kampung 2025: Dorong Kreativitas Sineas RW

DPRD dan Pemkot Cirebon Bahas Layanan Kesehatan dan Visualisasi Kota Wisata

Dugaan Akses Ilegal dan Penyalahgunaan Wewenang, Direktur PT CHAS Dilaporkan ke Polres Cirebon Kota

Menurut catatan sejarah, pembangunan jalur kereta api Cirebon–Semarang dimulai pada 1897 oleh perusahaan Belanda de Samarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS). Jalur ini membentang sejauh 373 km melewati Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, hingga Brebes. Fungsinya tidak hanya sebagai pengangkut penumpang, tetapi juga sebagai jalur vital angkutan hasil industri gula dari 54 pabrik yang tersebar di pantura, menjadikan kereta api sebagai tulang punggung logistik kolonial.

Salah satu titik penting dalam sejarah ini adalah Stasiun Tjangkol SCS—cikal bakal dari Stasiun Cirebon Prujakan saat ini—yang dahulu menjadi terminal utama kereta penumpang dari Semarang. Jalur ini berbeda dari jalur milik Staatsspoorwegen (SS), sehingga penumpang dari Batavia (Jakarta) yang ingin ke Semarang harus berpindah kereta di Cirebon. Baru pada tahun 1914, setelah konsesi antara SS dan SCS, konektivitas langsung ke Semarang diwujudkan, yang mengubah peta perjalanan dan mengintegrasikan kedua jaringan rel besar di Jawa.

“Ini adalah momen penting untuk merefleksikan perjalanan panjang perkeretaapian di Indonesia, khususnya Cirebon, yang memiliki nilai historis luar biasa. Kita perlu terus mengedukasi generasi muda agar memahami dan mencintai warisan sejarah ini,” ujar Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin. Ia menambahkan bahwa peran kereta api kini terus berkembang menjadi moda transportasi andalan nasional yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.(Dms)

Previous Post

Peringati May Day, KAI Daop 3 Gelar Kampanye Keselamatan di 9 Titik Perlintasan Sebidang

Next Post

Peringatan Hardiknas, Wali Kota Edo Soroti Pentingnya Pendidikan yang Inklusif dan Berkualitas

Next Post

Peringatan Hardiknas, Wali Kota Edo Soroti Pentingnya Pendidikan yang Inklusif dan Berkualitas

 

Extrabed.id
Extrabed.id

BERITA POPULER

  • DPRD dan Pemkot Cirebon Bahas Layanan Kesehatan dan Visualisasi Kota Wisata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dugaan Akses Ilegal dan Penyalahgunaan Wewenang, Direktur PT CHAS Dilaporkan ke Polres Cirebon Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kang Hero Apresiasi Festival Milm Kampung 2025: Dorong Kreativitas Sineas RW

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • RPJMD 2025–2029, Kota Cirebon Usung Visi Kota SETARA dan Pembangunan Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

© 2023 - disinilah.id

No Result
View All Result
  • HOME
  • EKONOMI
  • PENDIDIKAN
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • UMUM

© 2023 - disinilah.id